Pages

Senin, 02 Juli 2012

Selamat Jalan, Akhi

perpisahan, lagi-lagi perpisahan
Siang itu, aku benar-benar mengalami yang namanya petir di siang bolong.
Aku mendapatkan kabar bahwa salah satu kerabat dekat, sahabat, guru, teman SMA ku meninggal dunia. Tentu saja aku kaget, bukan aku saja tapi semua orang yang mendapatkan kabar itu. Jelas saja, alm tak pernah terdengar kabarnya, apalagi kabar sakitnya. Tangis pun pecah.
Itulah kuasa Allah. Jika Allah sudah berkehendak, maka jadilah.
Dua tahun sekelas, tidak sedikit kenangan yang diberikan. Tulisan di bawah pun hanya sebagian kecil dari semuanya.

Akhi.. inget ga akhi suka minjem catetan? inget ga semua orang-orang di kelas fotocopy jawaban LKS fisika akhi karena cuma akhi yang sangat semangat ngerjain lks fisika itu.
Akhi inget ga waktu akhi ulang tahun yang ke-17. Dimarahin sama guru Biologi, pas banget hari itu akhi giliran story telling, dan pulangnya semua orang di kelas kena serangan coklat kuenya akhi.
Akhi inget ga waktu kita kalah main uno trus disuruh bikin video, trus pas itu tuh lagi masa-masanya nge-cat kelas
Akhi inget ga waktu kita rame-rame ikut mipalicious di unpad.
Akhi inget juga ga waktu kita rame-rame belajar sekelas menjelang UN dan SNMPTN sepulang sekolah dan nonton film rame-rame di kelas sampe sore bangetdisaat kelas sebelah belajar bareng
Aku masih inget waktu besoknya tes masuk IT telkom yang jalur beasiswa, aku private fisika sama matematika ke akhi, belajar semua soal-soal yang memungkinkan buat keluar. Sabarnya mau ngajarin aku yang ga ngerti-ngerti fisika sampe sekarang.
Aku masih inget wajah akhi kalo lagi ngebully aku dan aku suka bawa-bawa umur biar aku menang, ketawanya akhi, trus kalo lagi ngumpul kelas suka ngabisin snack hehe :')

Masih ada catetan akhi buat aku di kertas pesan-kesan dari anak-anak sekelas waktu pertemuan terakhir pemantapan bahasa inggris: "Mba, mksh iia sdh bnyk bntu sy, trus sring minjemin bku ctetn. Klo nikah, jgn lupa ngundang2 ya ... hehe ..."
Aku juga masih inget, sebutan mba itu asalnya dari penjaga tiket di kebun raya cibodas bogor yang memanggilku dengan sebutan 'mba' dan aku sering marah kalo disebut dengan sebutan mba sama akhi.

Ini adalah sticker yg alm bikin buat setiap orang yang kenal dekat dengan alm. Alm menuliskan karakter yang berbeda sesuai dengan orang yang dituju olehnya

Selain itu, alm juga ngasih gantungan kunci bikinannya saat aku ulang tahun yang ke 18, dimana waktu itu lagi masa-masanya tegang nunggu hasil SNMPTN tulis. Alm bikin backgroundnya lambang ITB sama unpad (dan hal ini sering ditanya sama orang-orang), soalnya waktu itu aku pernah minta saran saat masa-masa sulit untuk mengganti pilihan mengikuti saran orang tua dan meninggalkan itb, impian dari kecil. Dan doa di dalam gantungan kunci itu pun terkabul, aku masuk farmasi unpad. Begitu pun boneka gajahnya, yg alm kasih nama 'Echa' katanya kependekan dari Ganeca dan alm bilang "itu semua semoga dapat memberikan motivasi agar dapat meraih cita-cita ukhti. Ya walaupun ga kuliah di ITB tapi ukhti harus punya kualitas yang tidak kalah dengan mahasiswa ITB dan ingat selalu mantra-mantra yang ada di belakang gantungan kunci itu"
Oh ya, 'mantra-mantra' yang di belakang gantungan kunci itu adalah pepatah islam diambil dari trilogi novel "Negeri 5 Menara". Ah ya, kita sama-sama nunggu novel terakhirnya keluar bukan? Nanti kalo udah terbit, aku kasih tau ke akhi deh :')




Yang paling sering diinget tentang alm itusuka bilang "Klo nikah undang2 ya" ke setiap orang dan alm bilang "ntar kita ngumpul lagi di acara nikahannya, hayo siapa yang duluan nikah" Karena itu juga alm sering disebut ustadz cinta haha :')
Kalo ada acara masak-masak kelas juga, alm suka bantuin ikut masak. Mengucapkan salam juga. kalo ngirim sms ke alm tanpa mengucapkan salam pasti tetep dibales sama "Waalaikumussalam w.w" sebagai teguran halus untuk mengucapkan salam terlebih dahulu. Satu lagi yang khas dari alm itu emot --> n_n

Agak menyesal juga, mengapa kita harus berhenti saling cerita, saling kontak semenjak keluar dari SMA dan mendapatkan tempat kuliah masing-masing. Kata maaf dan terima kasih pun belum sempat terucap, bahkan melihat wajah terakhirmu secara langsung pun tak sempat. Maaf, kalo aku masih suka nangisin akhi, aku tau kalo aku nangis akhi juga sedih, hanya saja masih dalam tahap pembelajaran untuk mempelajari ikhlas secara menyeluruh. Untuk menulis ini pun, aku mencoba untuk tidak mengeluarkan air mata setetes pun, namun ya tau lah..
Terima kasih buat semua yang telah akhi berikan
Terima kasih buat semua saran dan solusi saat aku ada di masa-masa sulit baik itu saat berhubungan dengan hati atau pun saat sulit pindah pilihan
Terima kasih telah menjadi guru yang sabar
Terima kasih buat semua kenangan-kenangannya
Terima kasih telah memimpin kelas dengan sangat baik, akhi memang sosok pemimpin yang patut diteladani
Terima kasih banyak memberikan pelajaran berharga buat aku, tentang ikhlas, tentang kesederhanaan, tentang kekuatan. Akhi adalah sosok terkuat yang pernah aku kenal.


Ya, sahabat sepertimu sangatlah sulit dicari dan sulit untuk dilupakan. Allah sayang sama akhi, semua orang sayang sama akhi. Lihat, begitu banyak yang mendoakan yang terbaik untuk akhi.
Selamat jalan sahabatku, Ujang Wahyudin, semoga kita dapat dipertemukan kembali di Syurga-Nya yang indah nan abadi kelak nanti :')


Kamis, 12 April 2012

Jadi, Kemarin itu UTS Farset?

Jadi, ujian praktikum farmasetika itu gini ya seninya. Bawa bawaan kaya gini yang biasanya nemenin malming di rumah

belum lagi bawa labkit yang isinya begini karena belum tau kebagian bikin sediaan apa

bikin jurnal kotor yang biasanya dikerjain berjam-jam di rumah dan (selalu) dengan bantuan dari alumni SMF, kemaren harus beres  dalam waktu 90 menit udah termasuk bikin sediaannya dan kebagian kapsul! jengjeng. Rasanya ituu: panik! saking paniknya dari yang harusnya 12 kapsul cuma beres 9 kapsul ._.

Seru sih *bohong ga ya? :p* tapi karena ada unsur tegang dan paniknya itu yang bikin ga karuan dan ada embel-embel UTS nya. tapi yang kaya gini bikin mikir, ini tuh belum ada apa-apanya gimana nanti kalo ngadepin pasien? Hm semangat ah, walaupun masih sering ngeluh *maaf ya Allah :(*

Hasilnya ya gimana ntar deh, serahkan semuanya sama Allah. Semoga diberikan yang terbaik. Keep calm and spirit supaya nama di etiketnya bisa jadi kenyataan aamiin


Sabtu, 18 Februari 2012

Should we give our money to beggar?

Have you ever give your money to beggar on the street? Do you believe if they're not lie? It's all up to you whether you give or no your money to beggar. Here is some of my opinion about that thing.

Nowadays, almost in every public place there are so many beggars. It is not a strange thing anymore. Even the beggars seems more and more each day. Sometime, their look is so miserable, so people will feel sympathy to them and give them money. More people who give money, more beggars will stay in every public place. That is what always happened. Giving money is one of philanthropy activity, but it will be bad if it is done to beggars. Giving money to beggar will not help them, not only making them lazy but also making it possible that the money would be given to wrong person. Then, it might result in increasing crime. 

In the first place, giving money to beggars will make them lazy. They are habitual to beg to people. They will not try to find another job for their better life. They think, just by begging, they can make a lot of money. They just stay in a public place and ask money to people who pass in front of them. How easy they got money. In some cases, there are some beggars who make begging as their job. What do you feel if beggars whom usually you give money have bigger income than yours? You must feel so regretful for giving them money. But, that what is happening now. Their income from begging is more than other people’s income who work in office. For example, in Jakarta, there is a beggar who comes from Madura. His name is Cahyo[1]. He can get money as much as two hundred thousand rupiah in a day. It means, in a month, he can get more or less six millions rupiah. That is of course not a little number. Whereas in Islam, earn money by begging, but still able to work is not allowed. Because it cause lazy and make beggars lazy to work even though they can. So that, if you give your money to beggars, you let them keep their laziness.

Second, giving money to beggars makes possible that the money would be given to wrong person. Nowadays, to differentiate which is real beggar or fake beggar is a difficult thing. Some beggars pretend to be very poor by wearing bad clothes and making their face, hair and hands as dirty as they can. Even there are beggars who make fake scar on their body or pretend to make their body stump to make people feel pity to them, so they can get more money. Some beggars also pretend to be blind, so people will think no more chance for them to take any job. Besides given to fake beggars, our money also may be given to beggars who spend their money for drugs. They spend all of their money for drugs because they addictive to it and for keeping themselves alive, they must buy drugs by more money. People who give money to them means let them continue their bad habit and harm themselves. Giving money to beggars is also making possible that the money would be given to person who contribute their money to crime. They may use the money for buy some alcohol then they do criminal thing under their consciousness.

The third effect from giving money to beggars is it will increase crime. Giving money to beggars will make a lot of deception. For example, beggars who pretend asking money for charity for orphans. They bring all of property such as pictures, proposal, or some letters to make people sure with what they have said. Giving money to beggars makes children exploitation increase. People will be more sympathetic to kid beggars than old beggars. Because of that, so many parents make their children become a beggar to earn more money. Sometimes, their baby also became their property to get more sympathy from people. So, people will give them more money. It is bad for their baby’s growing because their baby must sniff air pollution every single day. Moreover, nowadays so many babies are rented for begging like in Semarang[2]. Beggar who wants to bring baby for getting more money, just rent the baby from baby rent and pay the payment. Children violence also will increase. It happened because sometimes children, who do not want to beg like what their parents ask, get cruel traits from their parents. There is also children violence that caused by scramble area between fellow beggars. So indirectly, giving money to beggars can become a dangerous thing.

               In brief, giving money to people who down on their luck is not bad. But, you must think twice if you want to give your money to beggars. Because, by giving your money to beggars, you will not help them solve their poverty problem. It just makes them lazy to work. Even, begging can become a profession because of its big income. Your money also may be given to wrong person such as drugs addict, then it will increase crime. But all of that reason is not preclude for you to do this philanthropy activity. If you want to help beggars, you would better give them some useful things such as clothes, food, etc. If you want to give them money, you would better give it to a charity organization. So, by doing that you will not give contribution on their bad habits and help them to always try improving their life into better life.So, do you want to still give them money? It depends on you :)

Dari Hati

Haloooo ngomong-ngomong itu judulnya lebay juga ya, yaudah sih biarin. Lama banget ga posting, ga ada waktu (libur 2 bulan, ga ada waktu?? oh maaaan). Oke kembali ke topik. Jadi, hari ini tuh konser perdana aku (ciye). Hari ini ada konser angklung, bukan konser sih ya tampil biasa lah gitu di acaranya JMKI(Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia) di farmasi unpad. Ga sia-sia latihan selama 2 bulan, hasilnya bagus buat aku yang perdana main angklung hehe. Kenapa angklung? Entah, aku selalu tertarik sama alat musik bambu yang satu ini. Sayangnya waktu SMA ga ada ekskul angklung siih, yg ada juga cewenya malah disuruh jadi penarinya :|
Latihan 2 bulan itu ga kerasa. Dari pertama kali megang angklung, belajar cara-cara maininnya, sampe bisa dimainin bareng-bareng, semuanya berjalan begitu cepat. Sama sekali ga ada rasa bosan, jenuh, cape. Entah kenapa yang ada malah semangat terus kalo ada latihan. Ya mungkin memang begitulah kalo ngejalanin hal yang kita suka, semuanya dijalanin dari hati, ga ada paksaan, ga ada keraguan, semuanya dijalanin dengan sukacita.