Pages

Selasa, 27 Juli 2010

Bandung dan sekitarnya (3)


1.Maribaya
Air terjun, tempat rekreasi dan jurang yang indah sekali membuat maribaya menjadi tempat peristirahatan yang sangat terkenal , hanya beberapa menit dari timur Lembang, pada hari minggu khususnya tempat ini ramai. Minibus dan kereta kuda bulak – balik dari lembang. Maribaya menarik bagi banyak penduduk Bandung karena pada hari minggu sumber air panas di alirkan ke kolam kecil untuk umum dan ke berbagai kamar, mandi pribadi. Beberapa orang datang kesini untuk mengajak anak – anak bermain di lapangan dan menunggang kuda (3 dollar / jam), dan banyak hanya berpiknik di taman.
Perjalanan bagus dan mudah melewati jurang Cikapundung ke taman Juanda, kira – kira satu setengah jam. Jalan kecil pertama ke air terjun (jalannya kurang baik, dan tidak mungkin untuk berenang) dan kemudian menuju jurang tidak jauh dari cabang jalan kecil, disebelah kiri jalan lkeluar dari lembah, menurun dan bercabang lagi tepat disitu belok kiri dan akan membawa anda ke pemandangan yang sangat mengesankan sedikit lebih tinggi dari Maribaya, jalan kecil ke arah kanan menuju Dago, berjalan lebih jauh melewati jaln kecil anda akan sampai di taman Juanda, melewati tempat pertahanan jepang pada perang dunia ke II di sepanjang jalan. Jalan yang lain kembali ke Bandung mulai dari tempat parkir curug Omas kira – kira 5 km meter dari persimpangan Lembang, sebelum mencapai maribaya. Jalan ini memberikan pemandangan yang jauh lebih baik daripada jalan kerta api yang kecil, jalan ini juga menuju taman Juanda atau kira – kira 45 menit lebih lama ke daerah Cimbuleuit. Jalan terus ke arah timur adalah persimpangan Lembang menelusuri pepohonan yang rimbun di sepanjang kjalan, kira – kira 4 km dari Lembang. Perjalanan dimulai dari jurang Cikapundung ke lembah, jika anda pergi dengan menggunakan kereta kuda anda harus berjalan menuruni bukit, tempat parkir Maribaya 5,5 km dari persimpangan Lembang.

Tips :
  • yakinkan kondisi badan anda sedang fit
  • membawa makan dan minum sendiri

2. Curug Cimahi
Curug Cimahi terletak sekitar 10 km di Utara Kota Bandung, tepatnya di kota Cimahi bisa anda temui setelah melalui jalan Sersan Bajuri ke arah Universitas Advent Indonesia menuju ke terminal Parongpong. Nama Curug Cimahi diambil dari nama kali Cimahi yang tak jauh dari curug. Untuk menuju lokasi air terjun Curug Cimahi, kita harus melewati ratusan anak tangga. Selama anda melewati anak tangga tersebut menyusuri jalanan menurun yang dikelilingi oleh pepohonan, sesekali anda akan dikejutkan dengan lompatan monyet yang mungkin juga mendekati anda.
Tenang saja, monyet-monyet ini tidak buas. Mereka cukup jinak, mareka hanya menantikan para pengunjung memberikan makanan.
Cukup melelahkan memang ketika kita melewati ratusan anak tangga tersebut. Tetapi, jangan khawatir karena semua kelelahan akan sirna ketika anda melihat air terjun yang tingginya sekitar 75m buatan Sang Mahakuasa itu.
Suara alam dan desiran angin cukup menambah kesejukkan objek wisata ini. Karena besar dan derasnya air terjun Curug Cimahi ini, anda dapat merasakan percikan airnya dari kejauhan. Suasana dingin di lokasi ini mungkin bisa saja akan membuat anda menjadi lapar. Tak perlu risau, karena di pinggiran air terjun tersedia juga beberapa warung yang menjual makanan dan juga pengelola objek wisata inimenyediakan saung/pondok untuk tempat peristirahatan.
Curug cimahi yang berlokasi di daerah Cisarua Bandung Barat ini, beroperasi setiap hari pada pukul 08.00 pagi – 17.00 sore. Tidak ada alasan untuk tidak pernah ke lokasi ini karena kebersihan Curug Cimahi yang dibuka menjadi Objek wisata sejak tahun 1980 ini masih sangat terjaga.

Tips :
  • Yakinkan bahwa kondisi badan anda sedang fit, karena jalan yang akan dilalui kadang naik dan kadang turun
  • Memakai sepatu
  • Membawa botol minum sendiri untuk mencegah dehidrasi
  • Membawa baju lebih dan handunk serta peralatan mandi jika ingin berenang

sumber: bdgyes.com,  www.potlot-adventure.com

Minggu, 25 Juli 2010

Bandung dan sekitarnya (2)


1. Tangkuban Parahu
Gunung Tangkuban Perahu terletak sekitar 30 km di utara Kota Bandung. Tempat indah ini terletak di daerah Lembang, kurang lebih 30 menit dari Bandung menggunakan kendaraan bermotor.Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Gunung ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang menarik di Jawa Barat. Lingkungan alamnya yang sejuk, dan sumber mata air panas di kaki-kaki gunungnya. Deretan kawah yang memanjang, menjadi daya tarik tersendiri.Tangkuban Perahu sebenarnya adalah gunung berapi. Dinamakan tangkuban perahu karena bentuknya yang menyerupai kapal yang terbalik.
Nama Tangkuban Perahu sendiri sangat lekat dengan sebuah legenda tanah Sunda yang sangat terkenal, yaitu Sangkuriang. Gunung Tangkuban Perahu yang dari kejauhan tampak seperti perahu terbalik, konon diakibatkan oleh kesaktian Sangkuriang yang gagal meyelesaikan tugasnya dalam membuat perahu dalam waktu semalam untuk menikahi Dayang Sumbi yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri. Karena begitu kesalnya tidak dapat menyelesaikan pembuatan perahu tersebut, akhirnya Sangkuriang menendang perahu yang belum jadi tersebut. Legenda diataslah yang menjadi kaitan erat dalam penamaan gunung Tangkuban Perahu.
Pesona gunung Tangkuban Perahu ini begitu mengagumkan, bahkan, pada saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas, sangat kontras dengan hijaunya pepohonan di sekitar gunung tersebut. Tidak hanya itu, dasar kawah pun dapat kita nikmati keindahannya yang sangat mengagumkan. Keindahan alam inilah yang menjadikan Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata alam andalan Propinsi Jawa Barat, khususnya Bandung.
Jalan menuju Tangkuban perahu, dikiri kanan jalan anda akan melihat hamparan hijaunya kebun teh dan juga barisan pohon-pohon pinus. Namanya juga gunung, sudah pasti setiap saat udaranya sejuk banget. Karena Tangkuban perahu merupakan gunung merapi yang masih aktif sampai saat ini, maka dari dulu sudah banyak terjadi letusan yang meninggalkan kawah sisa letusannya. Saat ini Kawah-kawah tersebut sudah dijadikan tempat wisata.Kawah-kawah tersebut antara lain Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak. Di antara kawah-kawah tersebut, Kawah Ratu merupakan kawah yang terbesar, dikuti dengan Kawah Upas yang terletak bersebelahan dengan kawah Ratu. Beberapa kawah mengeluarkan bau asap belerang, bahkan ada kawah yang dilarang untuk dituruni, karena bau asapnya mengandung racun.
Jikalau anda berkunjung ke Bandung, luangkan waktu anda mengunjungi tangkuban perahu. Udara yang sejuk, pemandangan yang indah, semuanya akan membuat anda puas. Mengunjungi tangkuban perahu berarti anda telah menikmati wisata alam, wisata lagenda, dan juga wisata belanja. Karena di kawasan gunung ini banyak kita jumpai pedagang-pedagang yang menjual berbagai macam sauvenir, makanan, dll. Di bibir kawah gunung ini anda juga bisa berjalan-jalan dengan menunggangi kuda sewaan, yang semuanya akan menambah kepuasaan anda berwisata.

Tips:
  • Disarankan untuk membawa jaket atau sweater
  • Jika memungkinkan datanglah lebih pagi, karena menjelang tengah hari kabut mulai menyelimuti pohon-pohon
  • Bawalah saputangan jika tidak tahan dengan bau belerang

2. Situ Patengan
Hamparan hijau kebun teh Rancabali yang menyegarkan mata, mengantarkan kita ke sebuah danau cantik yang airnya tenang yang kita kenal dengan nama Situ Patengan..Keindahan alam yang diberikan oleh Situ Patengan ini akan membuat kita terkagum-kagum akan kebesaran Sang Maha Kuasa. Tidak mengherankan, kalau danau (situ) ini tidak pernah sepi dari pengunjung yang datang dari berbagai kota. Mungkin karena tempat ini memang menawarkan pesona alam yang luar biasa.
Dari kejauhan selama anda menusuri jalanan yang dikelilingi kebun teh ini, danau Situ Patengan sangat kelihatan cantik, apalagi ketika anda menikmatinya langsung dari dekat rasanya stress dan penat akan sirna seketika karena damai dan segarnya atmosfir Situ Patengan ini.
Tak hanya menawarka pesona alam, Situ Patengan ini juga menawarkan sebuah tempat yang historisnya cukup dikenal. Pulau Asmara dan Batu Cinta. Biasanya wisatawan yang datang kesana akan menyempatkan diri untuk mengunjungi lokasi ini. Untuk sampai ke batu cinta kita memang harus naik perahu yang bisa kita sewa di tempat. Konon menurut ceritanya, siapapun yang singgah ke Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara maka akan mendapatkan cinta yang abadi, atau jika pengunjung yang datang bersama pasangannya, maka hubungan mereka akan langgeng.
Sepulang dari Danau ini tentunya anda ingin membawa oleh-oleh untuk kerabat maupun untuk anda sendiri. Jangan kuatir, disekitar danau ini banyak toko-toko kecil yang menawarkan souvenir dan buah-buahan segar yang bisa anda bawa pulang.
Kawasan Situ Patengan ini berjarak sekitar 47 kilometer arah selatan dari pusat kota Bandung. Untuk tiba ke tempat ini anda dapat melalui kota Ciwidey terlebih dahulu, gerbang utama menuju kawasan wisata Bandung Selatan. Sebelum sampai ketempat ini, anda akan melewati banyak tempat wisata seperti kawah putih, kolam renang ciwalini, perkemahan rancaupas, dan hamparan luas kebun teh Rancabali. Jika anda masih punya waktu sisa, mungkin anda bisa menyempatkan diri singgah di lokasi-lokasi wisata ini.

Tips:
  • Karena udara disana dingin, bawalah jaket
  • selama musim hujan, bawalah payung atau jas hujan
sumber: bdgyes.com

Bandung dan sekitarnya

1. Tahura Ir. H. Djuanda

Wisata Alam Tahura Juanda atau yang lebih dikenal dengan Dago Pakar dapat dicapai sekitar 7 Km, melalui Jalan Dago (Ir.H.Djuanda). Begitu memasuki gerbang Tahura ini, kita akan di sambut oleh barisan pohon pinus dengan kesegaran hutan alami. Tentu saja, karena Taman Hutan Raya ini di dominasi oleh jenis pohon Pinus, Kaliandra, Bambu and beberapa jenis tanaman lainnya.
Obyek wisata yang biasa ramai dikunjungi pada hari Minggu atau hari libur lainnya ini, mematokkan tarif masuk Rp. 8000,- per pengunjung. Sedangkan untuk kendaraan motor Rp. 5000,- dan mobil Rp. 10.000,-
Tidak akan terasa mahal karena Tahura Ir.H. Juanda ini memiliki daya tarik wisata alam yang cukup beragam seperti pemandangan alam, flora dan fauna. Tidak hanya itu saja, karena terdapat juga objek wisata yang cukup menarik seperti Monumen Ir.H.Juanda, Gua-gua peninggalan jaman Belanda dan Jepang, terdapat juga Kolam Pakar buatan sekitar 1,15 Hektar milik PLN yang berfungsi sebagai tempat penampungan air yang berasal dari sungai Cikapundung untuk sumber pembangkit tenaga listrik. Serta terdapat 2 buah curug (air terjun) yaitu Curug Dago dan Curug Omas yang tingginya 35 meter. Dibutuhkan waktu satu hari atau mungkin lebih untuk bisa menikmati banyaknya obyek wisata yang diberikan oleh Tahura Ir.H.Juanda ini.
Karena letak Tahura Djuanda ini tidak terlalu jauh, aku dan teman-teman elsciour (XI ipa 4, XII ipa 4 sekarang) jalan-jalan ke Tahura Djuanda ini pada tanggal 6 Januari 2010 yang ceritanya lagi liburan akhir tahun. Buat yang mau tahu ceritanya lebih lengkap, klik di sini aja ok!
Di sana, kami tak melewati begitu saja semua  keindahan yang ada. Anda tahu apa yang aku maksud? Ya! Kami memanfaatkan keindahan disana untuk mengambil (banyak) foto. Kalau abis jalan-jalan tidak membawa oleh-oleh foto yang banyak bukan elsciour namanya :))
elsciour saat berada di depan Gua Jepang
 Tak lupa kami pun masuk ke Gua Belanda dan Gua Jepang, karena kalau pergi ke Tahura tanpa masuk ke Gua Belanda dan Gua Jepang seperti sayur sop tanpa garam :D
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Tahura Ir. H. Djuanda.

Letak dan Luas Tahura Ir. H. Djuanda

Berdasarkan Hasil Rekonstruksi Tata Batas Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda pada tahun 2003 Iuasnya adalah 527,03 ha. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda secara administrasi pemerintahan berada di wilayah Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan dan sebagian masuk wilayah Desa Mekarwangi, Desa Langensari dan Desa Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung serta Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kota Bandung.

Flora Tahura Ir. H. Djuanda

Komplek Hutan di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan hutan alam sekunder dan hutan tanaman yang mempunyai potensi flora terdiri dari tumbuhan tinggi dan tumbuhan rendah, untuk tumbuhan tinggi didominasi jenis pinus (Pinus merkusii) sedangkan untuk tumbuhan rendah didominasi oleh lumut & pakis sehingga berfungsi sebagai laboratonium alam (arboretum). Hutan Tanaman mulai dikembangkan tahun 1950-an namun karena tumbuh pada lahan berbatu diameternya relatif kecil dan pada tahun 1963 ditanam jenis tumbuhan kayu asing berasal dari Iuar daerah dan luar negeri dilahan seluas 30 Ha yang terletak sekitar Plaza dan Gua Jepang.
Hutan dikawasan ini merupakan vegetasi campuran yang terdiri dari 2.500 pohon termasuk pada 40 famili dan 112 spesies. Areal 30 ha ditanamii dengan pohon-pohon yang berasal dan luar negeri seperti sosis (Kegelia aethiopica) yang berasal dan Afrika, Jacaranda filicifolia yang berasal dan Amerika Selatan Mahoni Uganda (Khaya anthotheca) berasal dan Afrika, Pinus Meksiko (Pinus montecumae), Cengal Pasir (Hopea odorata) dari Burma, Cedar Hodura (Cadrela mexicum M Roam) dan Amerika Tengah.
Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum)
Selain berasal dan luar negeri juga terdapat banyak koleksi flora yang berasal dari dalam negeri seperti Cemara Sumatera (Casuarina sumatrana), Bayur Sulawesi (Pterospermum celebicum), Ampupu atau Kayu Putih (Eucalyptus alba), Mangga (Mangifera indica) dan Jawa, Ki Bima (Podocarpusblume) dan sebagainya.Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) asal Bengkulu juga tumbuh di taman ini.

Fauna Tahura Ir. H. Djuanda

Berdasarkan hasil inventarisasi yang telah dilakukan pada tahun 2003 yaitu Inventarisasi Primata dan Burung, maka jenis Fauna yang dapat ditemui yaitu jenis primata: Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis) dan jenis burung :
Burung Kacamata (Zoeterops palpebrosus), Perenjak Jawa (Prinia flaviventris), Bondol Jawa (Lonchura leucogastroides), Burung Cinenen Pisang (Orthotomus sutorius), Kepodang (Oriolus chinensis), Kutilang (Plenonotus caferaurigaster). Juga terdapat Ayam Hutan (Galus-galus banriva), Musang (Paradoxurus hermaproditus), Sero/Linsang Air (Amblonix Cinerea), Tupai (Collosciurus notatus), dan berbagai jenis mamalia kecil Iainnya. Kemudian terdapat jenis Insecta yaitu capung dan kupu-kupu.

Tips:
  • Pakailah baju yang nyaman seperti kaos
  • Lebih nyaman memakai sepatu dibandingkan memakai sandal
  • Membawa senter sendiri dari rumah
  • Jangan lupa untuk membawa payung atau jas hujan jika sedang musim hujan
  • Ada baiknya jika membawa makanan dan minuman sendiri

2. Kawah Putih
Tempat wisata yang kedua yaitu Kawah Putih. Sebenarnya, ini adalah tempat wisata yang ingin aku kunjungi, padahal kan ngga jauh ya dari Bandung tapi ngga kesampean terus hiks *curcol*
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Kawah Putih.

Kawah Putih terletak di daerah Selatan Kota Bandung, berjarak 46 km atau 2,5 jam dari Kota Bandung sampai pintu gerbang menuju lokasi kawah.Daripintu masuk hingga ke kawah jaraknya sekitar 5 km atau bisa ditempuh sekitar 20 menit. Melalui jalan beraspal yang berkelok-kelok dengan pemandangan hutan alam dengan aneka ragam species tanaman. Kawah putih terletak di sebuah gunung yang bernama Gunung Patuha.Dahulu kala,masyarakat menganggap kawah ini kawasan yang angker karena banyak burung mati seketika melewati kawah ini. Kepercayaan inipun lantas dibantah,ketika pada tahun 1837 seorang ilmuwan Belanda Jerman Dr. Franz Wilhelm Junghun yang juga seorang pengusaha perkebunan Belanda yang mencintai kelestarian alam melakukan penelitian dan menemukan bahwa keangkeran tersebut  tidak lain disebabkan oleh adanya semburan lava belerang yang berbau sangat menyengat.Namun saat ditemukannya fakta tersebut masyarakat belum tertarik menjadikan tempat ini sebagai objek wisata. Baru setelah PT Perhutani mengembangkan tahun 1987, kawasan kawah putih dijadikan sebuah objek wisata di Jawa Barat. Air kawah di gunung ini selain warna airnya yang terang dan juga selalu berubah2. Inilah yang pada akhirnya menjadi daya tarik tersendiri. permukaan kawah umumnya berbatu dan berpasir warna putih,
sehingga kawah ini kemudian dikenal sebagai kawah putih. Beberapa peneliti mengatakan bahwa gunung patuha masih aktif, sehingga ditemukan beberapa pancaran kawah yang masih bergejolak. Didekat tempat ini pula ditemukan sebuah goa sedalam 5 meter yang pernah dipakai  sebagai tambang belerang. tak heran jika beberapa kawah tiba2 beruap banyak, dan pengunjung didapati terbatuk2 akibat menghirup hawa belerang yang berbau sangat tajam.
Keindahan danau Kawah Putih, memang sangat mempesona dan menakjubkan.  Ditambah lagi suhunya yang sejuk banget sepanjang hari (bersuhu sekitar 8-22 derajat celcius). Mungkin karena kawah ini terletak di gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.434m diatas permukaan laut. Bahkan, jika sudah mengetahui keajaiban alamnya, pasti akan mengatakan tak ada kawah yang seindah Kawah Putih. Karena keindahan alamnya, Kawah Putih sering dijadikan tempat Photo prawedding (sangat banyak), syuting film dan sinetron. Bahkan sekarang ini di Bandung dan kota2 sekitarnya juga,
jikalau ada yang mau photo prawedding, kawah putih akan selalu menjadi pilihan utama.  Keindahan kawah putih memang susah diungkapkan dengan kata2. Datang dan nikmati sendiri dech..Dijamin anda pasti terkagum-kagum. Bahkan ada beberapa artikel tentang kawah putih yang pernah saya baca di internet, mengandaikan keindahan kawah putih itu "Seperti Surga yang tercecer" [Luar biasa ya..!!].
Dalam perjalanan menuju kawah, kita akan melewati objek yang menarik seperti rel kereta tua, sawah yang menguning, kebun teh yang hijau dan luas dan hutan pinus. Searah dengan jalur kawah putih anda bisa meneruskan perjalanan ke Situ Patengan atau berkemah ke Ranca Upas, yang juga merupakan tempat penangkaran rusa, atau berenang di kolam renang airpanas ciwalini. Jalan dari jalan raya Ciwidey hingga ke areal parkir di dekat kawah, memang sedikit rusak, tapi itu tidak menyurutkan niat pengunjung Kawah Putih untuk datang kesana. Dari hari ke hari pengunjungnya terus berjubeldan bertambah banyak. Mungkin karena asik jalan2 tidak terasa sudah malam, jangan takut, disini banyak tersedia penginapan yang bisa anda sewa untuk menginap. Pergi atau pulang dari kawah putih jangan lupa singgah di perkebunan strawberry di kawasan Rancabali.Disana anda bisa memetik sendiri buahnya tuk dibawa pulang.
Di dekat pintu masuk terdapat beberapa saung, sehingga kita dapat beristirahat dengan rileks dengan suasana yang tidak pernah kita dapatkan di kota-kota besar. Harga tiket masuknya cukup murah, Rp 3.500 / orang, ditambah Rp 3.000 untuk mobil. Memang di tempat ini tidak terdapat fasilitas yang lengkap, hanya sekedar menjual pemandangan yang ada. Sayang sekali, seharusnya ini dapat menjadi tempat pariwisata yang sangat menarik jika dikelola secara serius oleh pemerintah daerah.

Tips:
  • Berhati-hatilah saat berjalan
  • Pakailah sepatu, karena jika anda memakai sandal ada kemungkinan sandal akan tenggelam di kawah
  • Bawalah saputangan untuk menutupi hidung anda, jika anda tidak tahan dengan bau belerang

sumber: bdgyes.com, explorebandung.blogspot.com, www.jalanjajanhemat.com