1. Tahura Ir. H. Djuanda
Wisata Alam Tahura Juanda atau yang lebih dikenal dengan Dago Pakar dapat dicapai sekitar 7 Km, melalui Jalan Dago (Ir.H.Djuanda). Begitu memasuki gerbang Tahura ini, kita akan di sambut oleh barisan pohon pinus dengan kesegaran hutan alami. Tentu saja, karena Taman Hutan Raya ini di dominasi oleh jenis pohon Pinus, Kaliandra, Bambu and beberapa jenis tanaman lainnya.
Obyek wisata yang biasa ramai dikunjungi pada hari Minggu atau hari libur lainnya ini, mematokkan tarif masuk Rp. 8000,- per pengunjung. Sedangkan untuk kendaraan motor Rp. 5000,- dan mobil Rp. 10.000,-
Tidak akan terasa mahal karena Tahura Ir.H. Juanda ini memiliki daya tarik wisata alam yang cukup beragam seperti pemandangan alam, flora dan fauna. Tidak hanya itu saja, karena terdapat juga objek wisata yang cukup menarik seperti Monumen Ir.H.Juanda, Gua-gua peninggalan jaman Belanda dan Jepang, terdapat juga Kolam Pakar buatan sekitar 1,15 Hektar milik PLN yang berfungsi sebagai tempat penampungan air yang berasal dari sungai Cikapundung untuk sumber pembangkit tenaga listrik. Serta terdapat 2 buah curug (air terjun) yaitu Curug Dago dan Curug Omas yang tingginya 35 meter. Dibutuhkan waktu satu hari atau mungkin lebih untuk bisa menikmati banyaknya obyek wisata yang diberikan oleh Tahura Ir.H.Juanda ini.
Karena letak Tahura Djuanda ini tidak terlalu jauh, aku dan teman-teman elsciour (XI ipa 4, XII ipa 4 sekarang) jalan-jalan ke Tahura Djuanda ini pada tanggal 6 Januari 2010 yang ceritanya lagi liburan akhir tahun. Buat yang mau tahu ceritanya lebih lengkap,
klik di sini aja ok!
Di sana, kami tak melewati begitu saja semua keindahan yang ada. Anda tahu apa yang aku maksud? Ya! Kami memanfaatkan keindahan disana untuk mengambil (banyak) foto. Kalau abis jalan-jalan tidak membawa oleh-oleh foto yang banyak bukan elsciour namanya :))
|
elsciour saat berada di depan Gua Jepang |
Tak lupa kami pun masuk ke Gua Belanda dan Gua Jepang, karena kalau pergi ke Tahura tanpa masuk ke Gua Belanda dan Gua Jepang seperti sayur sop tanpa garam :D
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Tahura Ir. H. Djuanda.
Letak dan Luas Tahura Ir. H. Djuanda
Berdasarkan Hasil Rekonstruksi Tata Batas Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda pada tahun 2003 Iuasnya adalah 527,03 ha. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda secara administrasi pemerintahan berada di wilayah Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan dan sebagian masuk wilayah Desa Mekarwangi, Desa Langensari dan Desa Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung serta Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kota Bandung.
Flora Tahura Ir. H. Djuanda
Komplek Hutan di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan hutan alam sekunder dan hutan tanaman yang mempunyai potensi flora terdiri dari tumbuhan tinggi dan tumbuhan rendah, untuk tumbuhan tinggi didominasi jenis pinus (Pinus merkusii) sedangkan untuk tumbuhan rendah didominasi oleh lumut & pakis sehingga berfungsi sebagai laboratonium alam (arboretum). Hutan Tanaman mulai dikembangkan tahun 1950-an namun karena tumbuh pada lahan berbatu diameternya relatif kecil dan pada tahun 1963 ditanam jenis tumbuhan kayu asing berasal dari Iuar daerah dan luar negeri dilahan seluas 30 Ha yang terletak sekitar Plaza dan Gua Jepang.
Hutan dikawasan ini merupakan vegetasi campuran yang terdiri dari 2.500 pohon termasuk pada 40 famili dan 112 spesies. Areal 30 ha ditanamii dengan pohon-pohon yang berasal dan luar negeri seperti sosis (Kegelia aethiopica) yang berasal dan Afrika, Jacaranda filicifolia yang berasal dan Amerika Selatan Mahoni Uganda (Khaya anthotheca) berasal dan Afrika, Pinus Meksiko (Pinus montecumae), Cengal Pasir (Hopea odorata) dari Burma, Cedar Hodura (Cadrela mexicum M Roam) dan Amerika Tengah.
|
Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum) |
Selain berasal dan luar negeri juga terdapat banyak koleksi flora yang berasal dari dalam negeri seperti Cemara Sumatera (Casuarina sumatrana), Bayur Sulawesi (Pterospermum celebicum), Ampupu atau Kayu Putih (Eucalyptus alba), Mangga (Mangifera indica) dan Jawa, Ki Bima (Podocarpusblume) dan sebagainya.Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) asal Bengkulu juga tumbuh di taman ini.
Fauna Tahura Ir. H. Djuanda
Berdasarkan hasil inventarisasi yang telah dilakukan pada tahun 2003 yaitu Inventarisasi Primata dan Burung, maka jenis Fauna yang dapat ditemui yaitu jenis primata: Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis) dan jenis burung :
Burung Kacamata (Zoeterops palpebrosus), Perenjak Jawa (Prinia flaviventris), Bondol Jawa (Lonchura leucogastroides), Burung Cinenen Pisang (Orthotomus sutorius), Kepodang (Oriolus chinensis), Kutilang (Plenonotus caferaurigaster). Juga terdapat Ayam Hutan (Galus-galus banriva), Musang (Paradoxurus hermaproditus), Sero/Linsang Air (Amblonix Cinerea), Tupai (Collosciurus notatus), dan berbagai jenis mamalia kecil Iainnya. Kemudian terdapat jenis Insecta yaitu capung dan kupu-kupu.
Tips:
- Pakailah baju yang nyaman seperti kaos
- Lebih nyaman memakai sepatu dibandingkan memakai sandal
- Membawa senter sendiri dari rumah
- Jangan lupa untuk membawa payung atau jas hujan jika sedang musim hujan
- Ada baiknya jika membawa makanan dan minuman sendiri
2. Kawah Putih
Tempat wisata yang kedua yaitu Kawah Putih. Sebenarnya, ini adalah tempat wisata yang ingin aku kunjungi, padahal kan ngga jauh ya dari Bandung tapi ngga kesampean terus hiks *curcol*
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Kawah Putih.
Kawah Putih terletak di daerah Selatan Kota Bandung, berjarak 46 km atau 2,5 jam dari Kota Bandung sampai pintu gerbang menuju lokasi kawah.Daripintu masuk hingga ke kawah jaraknya sekitar 5 km atau bisa ditempuh sekitar 20 menit. Melalui jalan beraspal yang berkelok-kelok dengan pemandangan hutan alam dengan aneka ragam species tanaman. Kawah putih terletak di sebuah gunung yang bernama Gunung Patuha.Dahulu kala,masyarakat menganggap kawah ini kawasan yang angker karena banyak burung mati seketika melewati kawah ini. Kepercayaan inipun lantas dibantah,ketika pada tahun 1837 seorang ilmuwan Belanda Jerman Dr. Franz Wilhelm Junghun yang juga seorang pengusaha perkebunan Belanda yang mencintai kelestarian alam melakukan penelitian dan menemukan bahwa keangkeran tersebut tidak lain disebabkan oleh adanya semburan lava belerang yang berbau sangat menyengat.Namun saat ditemukannya fakta tersebut masyarakat belum tertarik menjadikan tempat ini sebagai objek wisata. Baru setelah PT Perhutani mengembangkan tahun 1987, kawasan kawah putih dijadikan sebuah objek wisata di Jawa Barat. Air kawah di gunung ini selain warna airnya yang terang dan juga selalu berubah2. Inilah yang pada akhirnya menjadi daya tarik tersendiri. permukaan kawah umumnya berbatu dan berpasir warna putih,
sehingga kawah ini kemudian dikenal sebagai kawah putih. Beberapa peneliti mengatakan bahwa gunung patuha masih aktif, sehingga ditemukan beberapa pancaran kawah yang masih bergejolak. Didekat tempat ini pula ditemukan sebuah goa sedalam 5 meter yang pernah dipakai sebagai tambang belerang. tak heran jika beberapa kawah tiba2 beruap banyak, dan pengunjung didapati terbatuk2 akibat menghirup hawa belerang yang berbau sangat tajam.
Keindahan danau Kawah Putih, memang sangat mempesona dan menakjubkan. Ditambah lagi suhunya yang sejuk banget sepanjang hari (bersuhu sekitar 8-22 derajat celcius). Mungkin karena kawah ini terletak di gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.434m diatas permukaan laut. Bahkan, jika sudah mengetahui keajaiban alamnya, pasti akan mengatakan tak ada kawah yang seindah Kawah Putih. Karena keindahan alamnya, Kawah Putih sering dijadikan tempat Photo prawedding (sangat banyak), syuting film dan sinetron. Bahkan sekarang ini di Bandung dan kota2 sekitarnya juga,
jikalau ada yang mau photo prawedding, kawah putih akan selalu menjadi pilihan utama. Keindahan kawah putih memang susah diungkapkan dengan kata2. Datang dan nikmati sendiri dech..Dijamin anda pasti terkagum-kagum. Bahkan ada beberapa artikel tentang kawah putih yang pernah saya baca di internet, mengandaikan keindahan kawah putih itu "Seperti Surga yang tercecer" [Luar biasa ya..!!].
Dalam perjalanan menuju kawah, kita akan melewati objek yang menarik seperti rel kereta tua, sawah yang menguning, kebun teh yang hijau dan luas dan hutan pinus. Searah dengan jalur kawah putih anda bisa meneruskan perjalanan ke Situ Patengan atau berkemah ke Ranca Upas, yang juga merupakan tempat penangkaran rusa, atau berenang di kolam renang airpanas ciwalini. Jalan dari jalan raya Ciwidey hingga ke areal parkir di dekat kawah, memang sedikit rusak, tapi itu tidak menyurutkan niat pengunjung Kawah Putih untuk datang kesana. Dari hari ke hari pengunjungnya terus berjubeldan bertambah banyak. Mungkin karena asik jalan2 tidak terasa sudah malam, jangan takut, disini banyak tersedia penginapan yang bisa anda sewa untuk menginap. Pergi atau pulang dari kawah putih jangan lupa singgah di perkebunan strawberry di kawasan Rancabali.Disana anda bisa memetik sendiri buahnya tuk dibawa pulang.
Di dekat pintu masuk terdapat beberapa saung, sehingga kita dapat beristirahat dengan rileks dengan suasana yang tidak pernah kita dapatkan di kota-kota besar. Harga tiket masuknya cukup murah, Rp 3.500 / orang, ditambah Rp 3.000 untuk mobil. Memang di tempat ini tidak terdapat fasilitas yang lengkap, hanya sekedar menjual pemandangan yang ada. Sayang sekali, seharusnya ini dapat menjadi tempat pariwisata yang sangat menarik jika dikelola secara serius oleh pemerintah daerah.
Tips:
- Berhati-hatilah saat berjalan
- Pakailah sepatu, karena jika anda memakai sandal ada kemungkinan sandal akan tenggelam di kawah
- Bawalah saputangan untuk menutupi hidung anda, jika anda tidak tahan dengan bau belerang
sumber: bdgyes.com, explorebandung.blogspot.com, www.jalanjajanhemat.com